Curug Cigangsa
Berjarak sekitar 110 Km kearah selatan kota Sukabum atau 1 km dari kecamatan Surade. Jika dari Curug Cikaso sekitar hanya 10 km dengan memakan waktu sekitar ± 30 menit dengan berjalan kaki. Untuk mencapai lokasi ini cukup sulit karena harus melewati jalan setapak yang jalanannya cukup menantang dan menyebrangi sungai yang airnya cukup deras.
Curug Cigangsa dapat ditempuh melalui pertigaan tugu kota Surade. Untuk sampai ke lokasi, tidak ada tanda arah sama sekali. Kendaraan berhenti dan diparkir di salah satu rumah warga. Selanjutnya ditempuh dengan berjalan kaki menyusuri pematang sawah dan menyeberangi sungai menuju lokasi curug dengan waktu tempuh sekitar 10 menit sampai di bagian atas Curug Cigangsa. Bila ingin menikmati keindahannya dari bawah tebing harus menuruni lereng yang cukup curam dengan kondisi jalan yang licin dan becek. Waktu yang dibutuhkan untuk turun ke bawah sekitar 20 menit.
Berjarak sekitar 110 Km kearah selatan kota Sukabum atau 1 km dari kecamatan Surade. Jika dari Curug Cikaso sekitar hanya 10 km dengan memakan waktu sekitar ± 30 menit dengan berjalan kaki. Untuk mencapai lokasi ini cukup sulit karena harus melewati jalan setapak yang jalanannya cukup menantang dan menyebrangi sungai yang airnya cukup deras.
Curug Cigangsa dapat ditempuh melalui pertigaan tugu kota Surade. Untuk sampai ke lokasi, tidak ada tanda arah sama sekali. Kendaraan berhenti dan diparkir di salah satu rumah warga. Selanjutnya ditempuh dengan berjalan kaki menyusuri pematang sawah dan menyeberangi sungai menuju lokasi curug dengan waktu tempuh sekitar 10 menit sampai di bagian atas Curug Cigangsa. Bila ingin menikmati keindahannya dari bawah tebing harus menuruni lereng yang cukup curam dengan kondisi jalan yang licin dan becek. Waktu yang dibutuhkan untuk turun ke bawah sekitar 20 menit.
Nama lain Curug Cigangsa adalah Curug Luhur. Curug ini terdiri dari tiga tingkat
dan diperkirakan terbentuk akibat gempa yang cukup kuat sehingga
mengakibatkan longsor. Curug
ini memiliki debit air yang kecil, hal ini dikarenakan di bagian
hulunya dibendung untuk keperluan irigasi. Keunikan Curug Cigangsa
adalah dinding batunya berwarna kehitaman sebagai landasan
air
mengalir. Disekitar lokasi ini terdapat sebuah
batu. Batu ini oleh masyarakat setempat menyebutnya dengan batu Masigit, atau Batu
Masjid, barangkali karena bentuknya. Di Curug Cigangsa ini pengunjung dapat menikmati keindahan curug dari dua arah, yaitu dari atas
dan bawah.
Nama Gangsa ini diambil dari nama orang Eyang Gangsa.
Selain itu juga
tempat ini semasa penjajahan Belanda kerap kali dijadikan tempat persembunyian
para pejuang.
Di kawasan ini juga terdapat Curug Ciruti yang mana membutuhkan waktu sekitar 1/2 jam perjalanan dari Curug Cigangsa.
Di kawasan ini juga terdapat Curug Ciruti yang mana membutuhkan waktu sekitar 1/2 jam perjalanan dari Curug Cigangsa.
0 comments:
Post a Comment